Pasar mobil listrik Indonesia tahun 2025 mencatatkan lonjakan penjualan hingga 211% secara tahunan dengan total 55.000 unit terjual hingga September 2025. Di tengah persaingan ketat yang didominasi merek China, Jaecoo J5 EV Dijual di Indonesia, Siap Tantang BYD Atto 3 dengan harga yang mencengangkan pasar. Peluncuran resmi pada 3 November 2025 ini membawa angin segar bagi konsumen yang mengincar SUV listrik premium dengan budget terbatas. Bagaimana J5 EV bisa menjadi game changer di pasar EV tanah air?
Daftar Isi
- Harga Jaecoo J5 EV yang Bikin Pasar Heboh
- Perbandingan Spesifikasi: J5 EV vs BYD Atto 3
- Fitur Unggulan yang Wajib Diketahui
- Performa dan Jangkauan Baterai Real di Indonesia
- Positioning Pasar dan Target Konsumen
- Garansi dan Layanan Purna Jual
- Prediksi Penjualan dan Dampak ke Pasar
Harga Jaecoo J5 EV yang Bikin Pasar Heboh

Industri otomotif Indonesia dikejutkan dengan pengumuman harga Jaecoo J5 EV yang dimulai dari Rp249,9 juta untuk varian Standard dan Rp299,9 juta untuk varian Premium (OTR Jakarta). Harga ini khusus untuk 1.000 pembeli pertama dan jauh lebih murah dibanding prediksi awal yang menyebut angka Rp350-450 juta. Strategi pricing agresif ini langsung memposisikan J5 EV sebagai SUV listrik kelas B paling terjangkau di Indonesia.
Untuk memberikan perspektif, BYD Atto 3 yang menjadi kompetitor langsung dijual mulai Rp470 juta hingga Rp520 juta untuk varian Advanced dan Superior. Bahkan varian BYD Atto 3 Advanced STD yang lebih stripped-down masih dibanderol Rp390 juta. Artinya, J5 EV menawarkan selisih harga Rp140-220 juta lebih murah dari kompetitor utamanya, menjadikannya pilihan paling masuk akal untuk konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik tanpa menguras tabungan.
Data dari Gaikindo menunjukkan bahwa pangsa pasar BEV mencapai 8,1% pada Maret 2025, dengan target penjualan nasional 60.000 unit di 2025. Dengan pricing strategy seperti ini, Jaecoo optimis dapat merebut minimal 5-8% market share dari segmen SUV listrik kompak yang selama ini dikuasai BYD dan Wuling.
Perbandingan Spesifikasi: J5 EV vs BYD Atto 3

Mari kita bandingkan spesifikasi teknis antara kedua kontestan ini untuk melihat siapa yang unggul di atas kertas:
Dimensi & Ground Clearance:
- Jaecoo J5 EV: Panjang 4.380 mm x Lebar 1.860 mm x Tinggi 1.650 mm, ground clearance 200 mm
- BYD Atto 3: Panjang 4.455 mm x Lebar 1.875 mm x Tinggi 1.615 mm, ground clearance 175 mm
J5 EV memiliki keunggulan signifikan pada ground clearance yang 25 mm lebih tinggi, cocok untuk medan jalan Indonesia yang tidak selalu mulus. Sudut approach 20° dan sudut departure 29,8° membuktikan DNA “The Real SUV” yang dibawa Jaecoo.
Jantung Pacu & Performa:
- Jaecoo J5 EV: Motor listrik 155 kW (210 PS), torsi 288 Nm, baterai LFP 60,9 kWh
- BYD Atto 3: Motor listrik 150 kW (204 PS), torsi 310 Nm, baterai 60,48 kWh
Keduanya hampir berimbang, dengan J5 EV sedikit unggul di tenaga maksimal (+6 PS) sementara Atto 3 lebih kuat di torsi (+22 Nm).
Jangkauan & Charging:
- Jaecoo J5 EV: Jangkauan 461 km (NEDC), real test di Indonesia mencapai 534 km
- BYD Atto 3: Jangkauan 410-480 km tergantung varian
Ryan Ferdiean Tirto, Head of Product Jaecoo Indonesia, mengklaim J5 EV sebagai “the longest range in this segment” dengan hasil uji jalan Indonesia yang melampaui rating NEDC hingga 15,8%.
Fitur Unggulan yang Wajib Diketahui

Jaecoo J5 EV tidak main-main dengan kelengkapan fitur. Varian Premium dilengkapi layar sentuh vertikal 13,2 inci Full HD, panoramic roof dengan anti-UV 99,1%, dan sistem ADAS Level 2+ dengan 17 fitur keselamatan aktif termasuk Adaptive Cruise Control dan Lane Departure Warning.
Konsep “Grand Space Cabin” menghasilkan ruang siku 1.492 mm, salah satu yang terluas di kelasnya. Bagasi berkapasitas 480 liter dapat diperluas hingga 1.180 liter dengan melipat baris kedua, plus front trunk 35 liter yang kedap air dan panas. Total ada 35 ruang penyimpanan tersebar di dalam kabin, menjawab kebutuhan praktis pengguna Indonesia.
Fitur kekinian seperti ventilated seat, wireless charging 50W dengan pendingin, 64 warna ambient lighting, dan 8 speaker membuat interior J5 EV terasa lebih premium dari harganya. Aplikasi Car Link O memungkinkan remote control untuk membuka pintu, mengatur AC, hingga mengecek sisa range secara real-time.
Yang unik, J5 EV juga menyertakan fitur Vehicle-to-Load (V2L) yang dapat mengalirkan daya listrik untuk peralatan rumah tangga atau outdoor equipment, menambah fleksibilitas penggunaan mobil listrik di berbagai skenario.
Kunjungi novusautoglassstl.com untuk layanan kaca mobil berkualitas tinggi dengan teknologi terkini
Performa dan Jangkauan Baterai Real di Indonesia

Salah satu kekhawatiran terbesar calon pembeli mobil listrik adalah range anxiety. Jaecoo menjawab keraguan ini dengan hasil test drive yang menggembirakan. Test drive di jalanan Jakarta-Bogor mencatat konsumsi daya super irit dengan jangkauan aktual mencapai 534 km, atau 16% lebih tinggi dari klaim NEDC 461 km.
Baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) 60,9 kWh dipilih karena dikenal lebih aman, tahan lama, dan stabil dalam berbagai kondisi suhu. Waktu charging 0-80% dalam 45 menit menggunakan DC fast charger sudah cukup kompetitif, meski full charge menggunakan AC home charger membutuhkan sekitar 9 jam.
Suspensi MacPherson strut depan dan multi-link belakang terbukti mampu menyerap ketidakrataan jalan Indonesia dengan baik. Bobot kendaraan yang terdistribusi merata berkat penempatan baterai di lantai kabin menghasilkan handling yang stabil dan nyaman bahkan di kecepatan tinggi.
Garansi high-voltage battery 8 tahun atau 160.000 km memberikan peace of mind bagi pembeli, mengingat baterai adalah komponen paling mahal dari mobil listrik.
Positioning Pasar dan Target Konsumen

Max Zhou, Country Director Jaecoo Indonesia, menyatakan bahwa J5 EV adalah “SUV kelas B dengan harga kelas A”, didesain untuk pengguna aktif, praktis, dan gemar aktivitas outdoor. Target demografis utama adalah Gen Z dan Milenial usia 25-40 tahun yang mulai mempertimbangkan mobil listrik sebagai daily driver.
Dengan pangsa pasar BEV yang baru mencapai 8,1% dari total penjualan mobil nasional, masih ada ruang pertumbuhan signifikan. Data penjualan September 2025 menunjukkan BYD menguasai 36,4% market share EV dengan 20.077 unit terjual, disusul Wuling, Chery, dan Aion. J5 EV berpotensi menggerus pangsa pasar kompetitor dengan value proposition yang sangat menarik.
Jaecoo menargetkan ekspansi jaringan dealer dari 14 outlet saat ini menjadi 30 dealer di akhir 2025 untuk menjangkau lebih banyak konsumen di kota-kota tier 2 dan tier 3. Strategi ini penting mengingat infrastruktur charging dan layanan after-sales adalah concern utama pembeli mobil listrik.
Produksi lokal yang dilakukan di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM) sejak Oktober 2025 juga membantu menekan biaya dan mempercepat delivery time. Dengan TKDN yang dioptimalkan, J5 EV berpotensi mendapat insentif pajak tambahan yang bisa membuat harga semakin kompetitif.
Garansi dan Layanan Purna Jual

Jaecoo Indonesia menawarkan paket garansi komprehensif untuk menjawab keraguan konsumen terhadap merek baru. Garansi kendaraan 6 tahun atau 150.000 km dan garansi baterai 8 tahun atau 160.000 km berada di atas standar industri yang umumnya hanya 5 tahun untuk kendaraan dan 8 tahun untuk baterai.
Paket layanan tambahan meliputi:
- 1 tahun subscription telematics melalui aplikasi CarLinko
- Roadside assistance 24/7 untuk 1 tahun pertama
- Pick up/drop off service gratis selama 2 tahun
- Free labor service untuk 4 tahun atau 60.000 km
Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman ownership yang hassle-free, terutama bagi first-time EV buyer yang masih belajar tentang perawatan mobil listrik. Jaringan authorized service center yang terus bertambah juga menjadi nilai plus, mengingat ketersediaan spare parts dan teknisi terlatih adalah faktor krusial dalam keputusan pembelian.
Prediksi Penjualan dan Dampak ke Pasar
Dengan harga yang sangat kompetitif dan spesifikasi mumpuni, Jaecoo J5 EV Dijual di Indonesia, Siap Tantang BYD Atto 3 memiliki potensi untuk meraih 1.500-2.000 unit penjualan dalam 3 bulan pertama. Target pre-order yang sudah mencapai 300 unit sebelum peluncuran resmi menunjukkan antusiasme pasar yang tinggi.
Kehadiran J5 EV akan memaksa kompetitor existing untuk melakukan repricing atau menambah value agar tetap kompetitif. BYD yang selama ini menjadi market leader mungkin perlu mempertimbangkan varian entry-level baru atau menawarkan promo agresif untuk mempertahankan dominasi 36,4% market share-nya.
Impact jangka panjang dari strategi Jaecoo ini adalah demokratisasi akses ke mobil listrik bagi kelas menengah Indonesia. Dengan barrier to entry yang semakin rendah, target Gaikindo untuk mencapai 60.000 unit penjualan BEV di 2025 tampak semakin realistis. Bahkan proyeksi PLN yang memperkirakan 98.800 unit mobil listrik beredar di Indonesia pada akhir 2025 bisa terlampaui jika momentum ini terus berlanjut.
Empat pilihan warna (Forest Green, Jet Black, Pristine White, Ivory Gray) dan positioning yang jelas sebagai “SUV sejati dengan harga terjangkau” membuat J5 EV memiliki unique selling proposition yang kuat di pasar yang semakin crowded.
Baca Juga Deteksi Kerusakan Mobil
Jaecoo J5 EV Dijual di Indonesia, Siap Tantang BYD Atto 3 bukan sekadar tagline marketing, melainkan realita pasar yang didukung data konkret. Dengan selisih harga Rp140-220 juta lebih murah, ground clearance 25 mm lebih tinggi, jangkauan real 534 km, dan kelengkapan fitur kelas premium, J5 EV menawarkan value proposition yang sulit diabaikan.
Persaingan ketat di pasar BEV Indonesia yang tumbuh 211% year-on-year akan semakin memanas. Konsumen adalah pihak yang paling diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihan mobil listrik berkualitas dengan harga terjangkau. Apakah J5 EV akan berhasil merebut tahta dari BYD Atto 3? Hanya waktu yang akan menjawab, namun semua indikator awal menunjukkan bahwa Jaecoo sudah melakukan pekerjaan rumah dengan sangat baik.
Menurut kalian, poin mana yang paling menarik dari Jaecoo J5 EV? Apakah harga yang super kompetitif, jangkauan baterai yang panjang, atau kelengkapan fitur premium-nya? Share pendapat kalian di kolom komentar!
