novusautoglassstl.com, 14 MEI 2025
Penulis: Riyan Wicaksono
Editor: Muhammad Kadafi
Tim Redaksi: Diplomasi Internasional Perusahaan Victory88
Mitsubishi Lancer Evolution IV, yang diproduksi antara Agustus 1996 hingga Januari 1998, adalah salah satu model paling ikonik dalam seri Lancer Evolution, yang dikenal sebagai “Evo”. Diluncurkan sebagai penerus Evo III, Evo IV (kode sasis CN9A) memperkenalkan sejumlah peningkatan signifikan dalam performa, teknologi, dan desain, menjadikannya favorit di kalangan penggemar otomotif dan pembalap rally. Dengan mesin 4G63T yang legendaris, sistem penggerak empat roda canggih, dan desain agresif, Evo IV tidak hanya mendominasi ajang World Rally Championship (WRC), tetapi juga meninggalkan warisan abadi dalam budaya mobil sport. Artikel ini akan mengulas secara mendalam spesifikasi teknis, fitur, performa, dan konteks sejarah Mitsubishi Lancer Evolution IV, dengan fokus pada aspek-aspek yang membuatnya signifikan, berdasarkan sumber terpercaya seperti Autoevolution.com, Supercars.net, dan Motuba.ca.
Konteks Sejarah: Evolusi Lancer Evolution 
Latar Belakang dan Tujuan
Mitsubishi Lancer Evolution diperkenalkan pada 1992 untuk memenuhi regulasi homologasi WRC, yang mengharuskan produsen memproduksi versi jalan raya dari mobil rally mereka. Menurut Wikipedia, seri Evo berbasis pada sedan Lancer, tetapi dimodifikasi secara ekstensif untuk performa tinggi. Evo IV, yang diluncurkan pada 1996, adalah model generasi kedua (setelah Evo I–III) dan menandai perubahan platform dari CD9A ke CN9A, dengan peningkatan signifikan dalam teknologi dan desain.
Evo IV dirancang untuk bersaing dengan rival seperti Subaru Impreza WRX STI di WRC, di mana Mitsubishi meraih kesuksesan besar bersama pembalap legendaris Tommi Mäkinen. Menurut TheDrive.com (15 November 2024), Evo IV diproduksi sebanyak sekitar 13.275 unit (12.286 GSR dan 989 RS) dari 1996 hingga 1998, menjadikannya model yang relatif langka dan dicari oleh kolektor.
Peran dalam Rally 
Evo IV membantu Mitsubishi memenangkan gelar WRC pada 1996 dan 1997, berkat performa mesin yang kuat dan sistem penggerak AWD yang inovatif. Menurut Motuba.ca (21 April 2025), mobil ini dianggap sebagai titik balik dalam seri Evo karena memperkenalkan teknologi seperti Active Yaw Control (AYC), yang meningkatkan handling di lintasan rally. Kombinasi performa dan keandalan menjadikan Evo IV simbol keunggulan teknik Mitsubishi.
Spesifikasi Teknis Mitsubishi Lancer Evolution IV 
Berikut adalah rincian spesifikasi teknis Evo IV, yang menyoroti aspek-aspek signifikan dari mobil ini, berdasarkan data dari Autoevolution.com, Supercars.net, dan EncyCarpedia.com.
1. Mesin dan Performa 
Mesin adalah jantung dari Evo IV, dan model ini dilengkapi dengan mesin 4G63T yang legendaris, yang telah menjadi ciri khas seri Evo.
-
Tipe Mesin: 2.0L (1997 cc) 4-silinder segaris, turbocharged, DOHC, 16-katup.
-
Tenaga Maksimum: 280 hp (206 kW) pada 6500 rpm. Angka ini sesuai dengan Gentleman’s Agreement di Jepang, yang membatasi tenaga mobil produksi hingga 280 hp, meskipun banyak yang percaya tenaga sebenarnya sedikit lebih tinggi.
-
Torsi Maksimum: 353 Nm (260 lb-ft) pada 3000 rpm, memberikan akselerasi yang kuat pada putaran rendah.
-
Rasio Kompresi: 8.8:1, dioptimalkan untuk performa turbo.
-
Sistem Bahan Bakar: Injeksi bahan bakar multipoint (MPI), menggunakan bensin premium tanpa timbal.
-
Turbocharger: Dilengkapi turbocharger Mitsubishi TD05H, yang meningkatkan respons dan efisiensi.
-
Performa:
-
Kecepatan Maksimum: Sekitar 178 km/jam (111 mph).
-
Akselerasi 0–100 km/jam: Sekitar 5,7 detik, luar biasa untuk mobil sedan pada masanya.
-
-
Efisiensi Bahan Bakar: Konsumsi rata-rata 10 km/liter (22,8 mpg), dengan jangkauan total sekitar 492 km (307 mil) dengan tangki bahan bakar 50 liter.
Mesin 4G63T dikenal karena keandalan dan potensi modifikasi yang tinggi, menjadikannya favorit di kalangan tuner. Menurut Motuba.ca, desain mesin ini memungkinkan peningkatan tenaga hingga 400 hp atau lebih dengan modifikasi aftermarket seperti intercooler yang lebih besar dan ECU yang disetel ulang.
2. Sistem Penggerak dan Transmisi 
Evo IV memperkenalkan inovasi signifikan dalam sistem penggerak, yang menjadi salah satu keunggulan utamanya di lintasan rally.
-
Sistem Penggerak: All-Wheel Drive (AWD) dengan Active Yaw Control (AYC). AYC adalah teknologi baru yang secara aktif mendistribusikan torsi ke roda belakang untuk meningkatkan traksi dan stabilitas saat menikung, terutama pada permukaan licin.
-
Transmisi: Manual 5 percepatan, memberikan perpindahan gigi yang presisi dan responsif.
-
Diferensial: Diferensial depan tipe helical LSD (Limited Slip Differential) pada model GSR, sementara model RS menggunakan diferensial mekanis yang lebih ringan untuk keperluan rally.
Menurut Supercars.net, sistem AWD dengan AYC menjadikan Evo IV sangat lincah, memungkinkan pembalap untuk mengendalikan mobil dengan presisi tinggi di kondisi ekstrem.
3. Dimensi dan Sasis 
Evo IV menggunakan platform CN9A baru, yang lebih kaku dan ringan dibandingkan pendahulunya.
-
Panjang: 4330 mm (170,5 inci).
-
Lebar: 1690 mm (66,5 inci).
-
Tinggi: 1415 mm (55,7 inci).
-
Jarak Sumbu Roda: 2510 mm, memberikan stabilitas pada kecepatan tinggi.
-
Berat: Sekitar 1350 kg (GSR) dan 1250 kg (RS), dengan model RS lebih ringan karena minim fitur kenyamanan.
-
Sasis: Monokok baja dengan penguatan tambahan untuk kekakuan torsial, dioptimalkan untuk rally.
Platform baru ini meningkatkan handling dan respons, menjadikan Evo IV lebih kompetitif dibandingkan Evo III.
4. Suspensi dan Handling 
Suspensi Evo IV dirancang untuk menyeimbangkan performa rally dan kenyamanan jalan raya (khususnya pada model GSR).
-
Suspensi Depan: MacPherson strut dengan stabilizer bar.
-
Suspensi Belakang: Multi-link dengan stabilizer bar, memberikan traksi optimal pada permukaan yang tidak rata.
-
Per: Disesuaikan untuk kekakuan, dengan model RS memiliki pengaturan yang lebih keras untuk lintasan rally.
-
Ban dan Velg: Velg 16 inci (GSR) atau 15 inci (RS), dengan ban performa tinggi seperti Bridgestone Potenza.
Menurut EncyCarpedia.com, suspensi Evo IV dioptimalkan untuk menangani tikungan tajam dan permukaan kasar, menjadikannya ideal untuk rally.
5. Sistem Pengereman 
Evo IV dilengkapi dengan rem yang kuat untuk mendukung performa tinggi.
-
Rem Depan: Cakram berventilasi dengan kaliper 4-piston (Brembo pada model RS).
-
Rem Belakang: Cakram berventilasi dengan kaliper 2-piston.
-
Sistem ABS: Tersedia pada model GSR untuk meningkatkan keamanan di jalan raya, tetapi tidak ada pada model RS untuk mengurangi berat.
Sistem pengereman ini memberikan daya henti yang andal, penting untuk kondisi rally yang menuntut.
6. Desain Eksterior dan Interior 
Evo IV memiliki desain yang lebih agresif dibandingkan pendahulunya, mencerminkan DNA rally-nya.
-
Eksterior:
-
Grille dan Bumper: Grille depan besar dengan saluran udara untuk pendinginan turbo, ditambah splitter depan untuk aerodinamika.
-
Sayap Belakang: Spoiler belakang besar untuk meningkatkan downforce pada kecepatan tinggi.
-
Lampu Kabut: Fitur standar pada GSR, meningkatkan visibilitas di kondisi buruk.
-
Warna: Tersedia dalam warna ikonik seperti Rally Red, Moonlight Blue, dan Scotia White.
-
-
Interior:
-
Kursi: Kursi bucket Recaro pada GSR untuk dukungan lateral saat menikung cepat; kursi ringan pada RS.
-
Setir: Setir Momo untuk pegangan yang lebih baik.
-
Fitur Kenyamanan (GSR): AC, power window, dan sistem audio dasar, yang tidak ada pada RS untuk mengurangi berat.
-
Panel Instrumen: Tachometer besar dan pengukur tekanan turbo untuk memantau performa mesin.
-
Menurut Setirkanan.co.id (26 Oktober 2024), desain Evo IV menggabungkan estetika rally dengan fungsi praktis, menjadikannya simbol budaya otomotif JDM (Japanese Domestic Market).
7. Varian: GSR vs. RS
Evo IV tersedia dalam dua varian utama:
-
GSR (Grand Sport Rally): Varian jalan raya dengan fitur kenyamanan seperti AC, power window, dan ABS. Ditujukan untuk konsumen umum yang menginginkan performa rally dengan kepraktisan sehari-hari.
-
RS (Rally Sport): Varian ringan untuk keperluan kompetisi, tanpa fitur kenyamanan, dengan bobot lebih ringan (1250 kg) dan diferensial mekanis untuk handling maksimal.
Menurut TheDrive.com, model RS sangat dicari oleh pembalap dan kolektor karena sifatnya yang lebih “mentah” dan fokus pada performa.
Inovasi Signifikan dan Dampaknya
Evo IV menonjol karena beberapa inovasi yang signifikan pada masanya:
-
Active Yaw Control (AYC): Teknologi ini merevolusi handling AWD, memungkinkan distribusi torsi yang cerdas ke roda belakang untuk meningkatkan traksi dan stabilitas. AYC menjadi standar pada model Evo berikutnya dan memengaruhi desain mobil sport modern.
-
Mesin 4G63T yang Andal: Mesin ini terkenal karena daya tahan dan potensi modifikasi, menjadi salah satu mesin 4-silinder terbaik dalam sejarah otomotif.
-
Platform CN9A: Sasis baru yang lebih kaku dan ringan meningkatkan dinamika berkendara, menjadikan Evo IV lebih kompetitif di lintasan rally.
-
Desain Aerodinamis: Spoiler besar, saluran udara, dan splitter depan meningkatkan stabilitas pada kecepatan tinggi, menjadikan Evo IV ideal untuk rally dan balap jalanan.
Menurut Motuba.ca, inovasi ini menjadikan Evo IV sebagai tolok ukur untuk mobil sport kompak, memengaruhi desain model seperti Subaru Impreza WRX STI dan mobil performa lainnya.
Performa di Dunia Nyata dan Rally
Dominasi di WRC
Evo IV adalah tulang punggung kesuksesan Mitsubishi di WRC pada 1996–1997. Bersama Tommi Mäkinen, mobil ini memenangkan beberapa reli, termasuk Rally Finlandia dan Rally Monte Carlo. Menurut Wikipedia, sistem AWD dan AYC memungkinkan Evo IV untuk unggul di lintasan gravel, aspal, dan salju, mengalahkan pesaing seperti Subaru dan Ford.
Pengalaman Berkendara
Menurut TheDrive.com, Evo IV menawarkan pengalaman berkendara yang “mentah” dan menegangkan, dengan respons throttle yang cepat, handling yang presisi, dan suara turbo yang khas. Namun, model GSR tetap cukup nyaman untuk penggunaan sehari-hari, menjadikannya mobil yang serba guna. Model RS, di sisi lain, lebih cocok untuk lintasan karena suspensi keras dan minimnya fitur kenyamanan.
Budaya Otomotif dan Modifikasi
Evo IV menjadi ikon dalam budaya JDM, muncul dalam video game seperti Gran Turismo dan film seperti The Fast and the Furious. Menurut Setirkanan.co.id, mobil ini sangat populer di kalangan tuner karena mesin 4G63T yang mudah dimodifikasi untuk menghasilkan tenaga jauh di atas 280 hp. Komunitas penggemar Evo di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, terus merayakan warisan mobil ini melalui acara car meet dan balap.
Tantangan dan Kelemahan
Meskipun legendaris, Evo IV memiliki beberapa kelemahan:
-
Konsumsi Bahan Bakar: Dengan efisiensi 10 km/liter, Evo IV cukup boros, terutama saat dikendarai agresif.
-
Kenyamanan: Model GSR masih nyaman untuk sedan sport, tetapi model RS sangat keras dan tidak praktis untuk penggunaan harian.
-
Harga Perawatan: Suku cadang seperti turbocharger dan komponen AYC mahal, terutama untuk model yang sudah tua.
-
Ketersediaan: Dengan hanya 13.275 unit diproduksi, Evo IV sulit ditemukan dalam kondisi baik, dan harganya terus meningkat di pasar kolektor.
Menurut Motuba.ca, biaya perawatan yang tinggi dan kebutuhan perawatan rutin membuat Evo IV lebih cocok untuk penggemar yang berdedikasi.
Dampak dan Warisan
Pengaruh pada Industri Otomotif
Evo IV menetapkan standar baru untuk mobil sport kompak, memengaruhi desain model seperti Nissan Skyline GT-R dan Honda Civic Type R. Teknologi AYC menjadi inspirasi untuk sistem penggerak canggih pada mobil modern, termasuk SUV performa tinggi. Menurut Supercars.net, Evo IV membuktikan bahwa sedan keluarga dapat diubah menjadi mesin rally yang kompetitif tanpa mengorbankan keandalan.
Popularitas di Indonesia
Di Indonesia, Evo IV sangat dihargai di kalangan penggemar JDM dan komunitas rally. Menurut Setirkanan.co.id (26 Oktober 2024), mobil ini sering terlihat di acara modifikasi dan balap lokal, dengan harga bekas yang terus meningkat karena kelangkaannya. Komunitas seperti Evo Club Indonesia aktif mempromosikan warisan Evo melalui pameran dan diskusi teknis.
Nilai Kolektor
Hingga Mei 2025, Evo IV dalam kondisi baik dapat mencapai harga puluhan ribu dolar di pasar global, terutama model RS yang langka. Menurut TheDrive.com, kelangkaan dan status legendarisnya menjadikan Evo IV investasi yang menarik bagi kolektor otomotif.
Prospek ke Depan
Meskipun produksi Evo berakhir pada 2016 dengan Evo X, warisan Evo IV tetap hidup. Mitsubishi telah mengisyaratkan kemungkinan menghidupkan kembali nama Lancer Evolution dengan konsep hybrid atau listrik, sebagaimana dilaporkan oleh Car and Driver (2024). Namun, Evo IV akan selalu dikenang sebagai puncak era keemasan JDM, dengan kombinasi teknologi canggih dan semangat rally yang tak tertandingi.
Di masa depan, kemajuan teknologi seperti AI dalam sistem penggerak dan material ringan dapat menghidupkan kembali semangat Evo IV dalam bentuk baru. Sementara itu, komunitas penggemar terus memelihara mobil ini melalui restorasi dan modifikasi, memastikan warisannya bertahan untuk generasi mendatang.
Kesimpulan
Mitsubishi Lancer Evolution IV adalah mobil yang signifikan dalam sejarah otomotif, dengan spesifikasi teknis yang luar biasa untuk masanya. Didukung oleh mesin 4G63T 2.0L turbo yang menghasilkan 280 hp, sistem Active Yaw Control (AYC) yang inovatif, dan desain aerodinamis yang agresif, Evo IV mendominasi WRC pada 1996–1997 dan menjadi ikon budaya JDM. Spesifikasi seperti akselerasi 0–100 km/jam dalam 5,7 detik, suspensi yang dioptimalkan untuk rally, dan sasis CN9A yang kaku menjadikannya salah satu sedan sport terbaik di era 1990-an.
Meskipun memiliki tantangan seperti konsumsi bahan bakar yang boros dan biaya perawatan yang tinggi, Evo IV tetap dicintai karena keandalan, potensi modifikasi, dan pengalaman berkendara yang mendebarkan. Dengan hanya 13.275 unit diproduksi, mobil ini kini menjadi barang koleksi yang bernilai tinggi. Di Indonesia, Evo IV terus merajai komunitas otomotif sebagai simbol performa dan gairah rally. Seperti yang dikatakan oleh penggemar di Motuba.ca, “Evo IV bukan sekadar mobil; ini adalah legenda yang hidup.” Warisannya sebagai pelopor teknologi AWD dan ikon rally akan terus menginspirasi penggemar otomotif di seluruh dunia.
Sumber: Informasi dalam artikel ini bersumber dari Autoevolution.com (www.autoevolution.com), Wikipedia (en.wikipedia.org), Supercars.net (www.supercars.net), Motuba.ca (21 April 2025), EncyCarpedia.com (28 Desember 2023), TheDrive.com (15 November 2024), Gran Turismo Wiki (gran-turismo.fandom.com), Goo-net-exchange.com (www.goo-net-exchange.com), Setirkanan.co.id (26 Oktober 2024), dan Car and Driver (www.caranddriver.com). Untuk detail lebih lanjut, kunjungi sumber-sumber tersebut atau komunitas otomotif seperti EvoM (www.evolutionm.net).
BACA JUGA: Sejarah Kemerdekaan Grenada: Perjuangan Pulau Rempah Menuju Kedaulatan
BACA JUGA: Panduan Perawatan Ikan Mujair dari 0 Hari hingga Siap Produksi
BACA JUGA: Suaka untuk Kuda: Perlindungan dan Perawatan bagi Kuda yang Membutuhkan